New Media


Pendahuluan

Pada era globalisasi kemajuan teknologi komunikasi di awali dengan pemakaian atau penggunaan alat komunikasi yang di tandai dengan pengaksesan informasi dengan menggunakan jaringan internet. Kebutuhan informasi yang tidak terbatas membuat masyarakat memaksakan untuk menggunakan perangkat komunikasi serta jaringan internet yang menjadi indicator dalam kehidupan sosialnya. Informasi dari jaringan komputer dapat dibedakan menjadi dua. Pertama, informasi yang disediakan oleh jaringan komputer merupakan sistem tertutup, semi terbuka dan terbuka.
 Di mana maksudnya informasi yang memiliki peran sebagai komoditas dan uang, pada sistem pasokan dan pengambilan, dan yang lain sepenuhnya bersifat tertutup di dalam sistem transaksi ekonomi institusional maupun individual. Kedua, informasi di luar jaringan computer dengan menggunakan media interpersonal serta media massa konvensional. Sistem komunikasi pada jaringan komputer dapat dikatakan sebagai komunikasi konvensional, sedangkan pada komunikasi media massa merupakan komunikasi modern yang disebut tradisional.

Konsep dan proses tahapan pengembangan new media


Konsep dan proses tahapan pengembangan new media sangat terpengaruh dengan peran media dalam kehidupan sosial, terutama dalam masyarakat modern (era globalisasi) tidak ada yang menyangkal, menurut McQuail dalam bukunya Mass Communication Theories (2000 : 66), ada enam perspektif dalam hal melihat peran media:
Pertama, melihat media massa seabagai window on event and experience. Media dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar sana. Atau media merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa.
Kedua, media juga sering dianggap sebagai a mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection. Cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia, yang merefleksikan apa adanya. Karenanya para pengelola media sering merasa tidak “bersalah” jika isi media penuh dengan kekerasan, konflik, pornografi dan berbagai keburukan lain, karena memang menurut mereka faktanya demikian, media hanya sebagai refleksi fakta, terlepas dari suka atau tidak suka. Padahal sesungguhnya, angle, arah dan framing dari isi yang dianggap sebagai cermin realitas tersebut diputuskan oleh para profesional media, dan khalayak tidak sepenuhnya bebas untuk mengetahui apa yang mereka inginkan.
Ketiga, memandang media sebagai filter, atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. Media senantiasa memilih isu, informasi atau bentukcontent yang lain berdasar standar para pengelolanya. Di sini khalayak “dipilihkan” oleh media tentang apa-apa yang layak diketahui dan mendapat perhatian.
Keempat, media acapkali pula dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau interpreter, yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau alternatif yang beragam.
Kelima, melihat media sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkin terjadinya tanggapan dan umpan balik.
Keenam, media sebagai interlocutor, yang tidak hanya sekadar tempat berlalu-lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif.
Pendeknya, semua itu ingin menunjukkkan, peran media dalam kehidupan sosial bukan sekedar sarana diversion, pelepas ketegangan atau hiburan, tetapi isi dan informasi yang disajikan, mempunyai peran yang signifikan dalam proses sosial. Isi media merupakan konsumsi otak bagi khalayaknya, sehingga apa yang ada di media akan mempengaruhi realitas subjektif pelaku interaksi sosial. Gambaran tentang realitas yang dibentuk oleh isi media inilah yang nantinya mendasari respon dan sikap khalayak terhadap berbagai objek sosial. Informasi yang salah dari media akan memunculkan gambaran yang salah pula terhadap objek sosial itu. Karenanya media dituntut menyampaikan informasi secara akurat dan berkualitas. Kualitas informasi inilah yang merupakan tuntutan etis dan moral penyajian media.
Perkembangan dan inovasi tiada henti dalam bidang teknologi komunikasi sudah tidak terbendung lagi, dan teknologi komunikasi berevolusi begitu cepatnya di hadapan kita. Jika 10 tahun yang lalu masih tidak terbayangkan oleh kita untuk dapat memamerkan kegiatan dan jenis makanan apa yang sedang kita nikmati, saat ini hampir sebagian besar masyarakat yang memilkismartphone dapat dengan mudah melakukannya dengan mengakses Twitter, Instagram, Snapchat, Facebook, dan lain sebagainya. Tidak dapat disangkal lagi bahwa teknologi komunikasi memegang peranan penting dalam proses dan praktek komunikasi. Masyarakat mengkonsumsi informasi dan masyarakat pula yang memproduksinya, sadar atau tidak sadar, kita menjadi bagian dari suatu unit yang disebut masyarakat informasi (Straubhaar, Larose, Davenport: 2011).
Menurut definisi Webster, masyarakat informasi memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut: 1) technological, yang artinya masyarakat informasi mengandalkan inovasi teknologi yang selalu berkembang; 2) economic, masyarakat informasi membagi industri komunikasi dalam lima bidang, yaitu  edukasi, media komunikasi, mesin informasi, dan pelayanan informasi; 3) occupational, perubahan teknologi komunikasi yang terjadi menyebabkan perubahan dalam ketersediaan dan kebutuhan lapangan pekerjaan di bidang komunikasi informasi; 4) spatial, masyarakat informasi memiliki jaringan informasi yang terhubung dengan waktu dan ruang; 5) cultural, masyarakat informasi mengalami transisi perputaran sosial budaya dalam kehidupannya akibat informasi yang ditawarkan oleh berbagai media yang ada (Webster, 1995:621).  
 Tidak terelakkan bahwa transformasi komunikasi dan distribusi informasi dalam kehidupan masyarakat  terjadi akibat inovasi dalam teknologi komunikasi yang membawa kita pada era komunikasi media baru. Definisi istilah media baru ini sendiri masih menjadi perdebatan di antara para ilmuwan. Secara sederhana, konsep media baru dapat diartikan sebagai media digital atau media yang menggunakan perangkat dasar komputer.

Contoh aplikasi new media

           Facebook adalah sebuahlayanan jejaring sosialyang diluncurkan pada bulan Februari 2004, didirikan oleh Mark Zuckerberg, dan dioperasikan oleh Facebook, Inc. Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif l ebih dari separuhnya menggunakantelepon genggam.  Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagaiteman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat".

Fitur-fitur facebook.
Update status, disini kita bisa menulis apa saja yang sedang kita lakukan, kita rasakan, dimana keberadaan kita, bersama siapa, bahkan yang tidak bisa kita ungkapkan pada orang lain.

Comments
, kita bisa mengomentari apa saja, entah itu status, foto, wall, notes teman kita. Tagging photo, biasanya para pengguna suka meng-upload berbagai fotonya ke dalam account mereka, sama halnya pada Friendster. Dalam facebook, selain meng-upload foto untuk bisa diperlihatkan, kita juga bisa menandai orang-orang yang ada dalam foto tersebut apabila orang tersebut menjadi teman dalam account facebook kita.

Notes & Tagging Notes
, dalam notes kita bisa menuliskan apa saja seperti menceritakan sesuatu, dan notes teersebut bisa kita tandai sama seperti foto juga mengomentarinya.

Chat,
 pada jejaring social sebelumnya (Friendster) tidak terdapat aplikasi untuk chating (berinteraksi) melalui media text dengan teman yang juga menjadi teman dalam account kita.

Games,
 pada jejaaring social lain tidak disediakan aplikasi games dengan menggunakan account kita, tapi dalam facebook kita dapat memainkan games seperti poker (kartu), pet society, Farmville, mavia wars, dan lain-lain dengan menggunakan account facebook kita.

Group, group ini dapat kita buat sendiri sesuai dengan tujuan orang-orangnya. Maksudnya semua yang memiliki facebook dapat membuat sebuah group yang ditujukan kepada sebuah komunitas atau siapa saja yang inginbergabung untuk mendapatkan informasi tentang group tersebut. Misalnya saja seperti kelas yang memiliki sebuah group facebook, dalam group itu semua mahasiswa yang tergabung bisa memberi/share info apa saja mengenai kelas ataupun kampuss.

Fitur-fitur tersebutlah yang membuat para pengguna facebook betah untuk berlama-lama menggunakannya.
Menurut saya, kelebihan utama dari kepemilikan sebuah account facebook adalah kita bisa menemui kembali teman-teman lama kita, walaupun hanya didalam dunia maya, namun itu akan menjadi hubungan pertemanan yang berlanjut, dengan begitu kita bisa berkomunikasi kembali dengan mereka. Sedangkan,

Kesimpulan
New media merupakan sebuah perantara baru yang tercipta karena interaksi antara manusia dengan computer dan internet.memang kita dapat bebas menggunakan nya namun kita harus mengerti manfaatnya dan menggunakannya dengan benar ,karena new media sangat memberikan pengaruh besar terhadap dunia media massa.

Refrensi :
http://jicopicolico.blogspot.com/2010_04_01_archive.html
http://id.wikipedia.org
Griffin Emory A. (2003). A First Look at Communication Theory. Singapore: McGraw-Hill.
McQuail, Dennis. (2000). McQuail’s Communication Theory (4th edition). London: Sage Publications.
McQuail, Dennis. (2000). Media Performance: Mass Communication and the Public Interest. London: Sage Publication.



Komentar

Postingan Populer