MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
A. Habitat
manusia sebagai makhluk individu
Manusia sebagai individu adalah subyek yang mengalami kondisi manusia. Kata
“Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”.
individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga
dan jiwa dan unsur kepribadian. Sebagaimana Nursid Sumaatmadja (2000) menjelaskan bahwa kepribadian adalah keseluruhan perilaku
individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal
(fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi
lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental
psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan.
Tiap individu berhak atas milik pribadinya sendiri dan bisa
disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Deklarasi
universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa
yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil.
Setiap
manusia juga memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang
persis sama karena hakekat seorang individu sendiri adalah perpaduan antara
faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu
sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan. Dan ciri fisik dan karakter atau sifat yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan merupakan faktor fenotif.
B. Peranan
manusia sebagai mahluk individu
Tidak hanya memiliki peranan-peranan
yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian
serta pola tingkahlaku spesifik tentang dirinya. Disini jelas bahwa individu
adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas didalam
lingkungan sosaialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian, serta pola tingkah
laku spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia
dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai
tiga aspek yang melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek
psikis rohaniah, dan aspek sosial
C. Dinamika Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai
hubungan-hubungan sosial yang dinamis. . Dalam interaksi juga terdapat simbol,
di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan
kepadanya oleh mereka yang menggunakannya.
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok
terdapat kontak sosial dan komunikasi. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi
dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan.
Ciri Fisik, adalah segala sesuatu
yang dimiliki seorang individu sejak lahir. Interaksi sosial memiliki aturan,
dan aturan itu dapat dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi waktu dari
Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam
interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi,
jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall juga
menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya
batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang
terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi
situasi merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi
situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.
D.
Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat
Kita semua berharap pada setiap perubahan jaman
yang akan mewujudkan harapan dan cita-cita setiap individu sebagai personalitas
dan masyarakat sebagai komplementer. Karena terwujudnya suatu tatanan kehidupan
yang harmonis dalam suatu lingkungan yang damai adalah harapan setiap insan di
dunia dan meskipun dengan meniadakan sama sekali terjadinya konflik adalah
suatu hal yang tidak mungkin disebabkan banyaknya kepentingan individu
(egoistis, atomistis) dalam mencapai tujuannya dan individu didalam suatu
masyarakat (kolektivistis) terkadang memungkin terjadinya konflik dan
penyerapan konflik diupayakan melalui hasrat yang bersifat mengatur atau
menjaga keseimbangan karena apabila tidak suatu fungsi yang mengatur atau
menjaga keseimbangan maka kedua kepentingan tersebut akan tidak dapat
dikendalikan.
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
http://irvanpmc.blogspot.com/2011/11/manusia-sebagai-makhluk-individu-dan.html
Wikipedia
Manusia Sebagai Makhluk Individu

Komentar
Posting Komentar