Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat Desa Rembul, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah


     

   




        Komposisi penduduk Indonesia yang beraneka ragam baik secara suku, agama maupun ras menjadikan masyarakatnya sangat berwarna dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air. Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari lima kepulauan besar memberikan pengaruh dalam berinteraksi masyarakat Indonesia sepenuhnya. Akan ditemui cara berbeda dalam gaya interaksi antara satu etnisitas di Pulau Sumatra hingga etnis lainnya yang ada di Pulau Jawa maupun di daerah lainnya.
       
          Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten  Tegal, Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang memiliki ciri khas tersendiri dalam berinteraksi diantara masyarakatnya. Masyarakat yang tinggal di desa ini mayoritas merupakan Suku Jawa tentunya, selain itu kondisi geografis dari masyarakat yang tinggal di daerah Jawa Tengah juga mengakibatkan  warga memiliki bahasa dan logat bicara  yang terbilang unik. Dengan gaya bicara yang tergolong kasar di ucapkan sehari-hari dalam berinteraksi di dalam masyarakat memberikan pengalaman berinteraksi yang sangat berbeda. Penggunaan bahasa jawa sebagai bahasa sehari-hari memiliki kekuatan tersendiri dalam keintiman bermasyarakat.

         Sikap ramah yang ditunjukkan masyarakat Desa Rembul sangat terasa disini, setiap sapaan yang diucapkan memberikan kesan keakraban yang tinggi di dalam masyarakat desa. Baik antara sesama masyarakat sekitar Desa Rembul sendiri maupun kepada pendatang yang merupakan orang asing bagi mereka, warga desa tetap memberikan kehangatan dalam berinteraksi. Dengan sikap masyarakat Desa Rembul yang terbuka, membuat interaksi dengan masyarakat desa menjadi lebih cair dan tidak membebani masyarakat ketika berbincang-bincang dengan orang asing. Walaupun ada beberapa kecemasan ketika masyarakat sekitar melihat orang asing memasuki desanya, akan tetapi semua itu hanya prasangka pada pandangan pertama terhadap orang asing.

       Masyarakat Desa Rembul mayoritas merupakan penduduk dengan pemeluk agama Islam. Kondisi pemeluk agama yang homogen ini sehingga menjadikan warganya selalu melakukan rutinitas di setiap kegiatan sehari-hari dengan menyisipkan kegiatan yang bersifat agamais seperti mengaji. Mengaji atau membaca Al-qur`an merupakan sebuah kegiatan wajib yang harus bisa dilakukan oleh masyarakat disini, tidak hanya bagi orang dewasa, bahkan anak-anak dibawah umur lima tahun pun sudah harus bisa membaca Al-qur`an setidaknya membaca surat-surat pendek. Hal ini diamini oleh Khadijah yang merupakan warga Desa Rembul,  “ kalau disini yang penting agama yah mas, jadi kalau masalah baca qur`an harus bisa, malah aneh mas kalau anak tiga tahun belom bisa baca qur`an atau gak baca surat”. Sehingga tidak aneh jika di desa ini ditemukan banyaknya musholla atau pun rumah-rumah yang ketika senja terdengar alunan merdu ayat-ayat suci Al-qur`an.

            Tidak selalu ramah tamah yang ditunjukan masyarakat Desa Rembul. Akan tetapi ada kalanya masyarakat desa ini bersikap dingin kepada orang lain. Sikap dingin ini biasanya ditunjukan kepada setiap anggota masyarakat yang tidak bersikap sosial atau dianggap tidak punya sopan santun yang merupakan ciri khas etnis Jawa seperti warga yang dirasa oleh tetangganya bersikap angkuh, sombong, dan lain-lain. Oleh karenanya masyarakat merasa enggan berhubungan dengan individu yang bersikap seperti itu.


Sumber :

  •  Jurnal Laporan KKL mahasiswa pendidikan sosisologi 2009.
  • Jurnal Ilmiah “Econosains” Volume VII, Nomor I, Maret 2009.
  • Sudjana, D. (2000). Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah dan Teori Pendukung Asas.
  • Anwar. (2007). Manajemen Pemberdayaan Perempuan. Bandung : Alfabeta, hal 1-3
  • Uber Silalahi. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Refika Aditama, hal. 339.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer